
Konut,Spiritline.Id.- Beberapa masyarakat kelompok tani yang lahannya terkena konsensi IUP pertambangan PT.Antam Persero yang bertitik di Kecamatan Lasolo Kepulauan (Laskep) Kabupaten Konawe utara Provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Tapunopaka, menjadi polemik yang sampai saat ini belum menemui titik terang terkait pembebasan lahan dari pihak PT.Antam, sementara aktifitas penambangan mulai berjalan.
Aktifitas penambangan yang terjadi di Desa Tapunopaka, tanpa adanya sosialisasi terhadap pemilik lahan hingga menimbulkan keresahan pada masyarakat, Perusahaan BUMN tersebut terkesan Arogansi, sehingga para pemilik lahan yang merasa di rugikan melakukan pertemuan di Desa Banggarema. Senin, 6 Maret 2023.
Pertemuan para kelompok tani tersebut di hadiri langsung oleh Ketua HKTI Konawe Utara, Fery Leanwatu, Kapolsek Asera, AKP. Ikade Agus.B, Kasat Intel Polres Konawe Utara,Iptu Riyo Pratama Hidayat,S.I.K. dan KBO, Intelkam Polres Konawe utara,Ipda Adiyanto Azis,dan Pak Usman selaku Toko masyarakat yang juga PNS Dinas Damkar Konawe Utara.
Dalam pertemuan tersebut Ketua HKTI Fery Leanwatu menyampaikan, bahwa pihak Antam telah menyalahi kesepakatan bersama yang sudah di tandatangani dalam berita acara pada tanggal 12 Desember 2022 yang lalu.
“Saya selaku Ketua HKTI, melihat bahwa Antam ini terkesan telah mengingkari kesepakatan dalam pembahasan rapat saat pertemuan di Kantor KSP Jakarta pada tanggal 12 Desember 2022 yang lalu, di mana pertemuan tersebut dalam berita acara kesepakatan melahirkan 2 poin kesepakatan, dan di hadiri oleh salah satu Dirut Antam, Bupati Konawe Utara H.Ruksamin, KSP.Kepresidenan, PurnTNI -AD..Jend.Muldoko, “
” Dimana berita acara kesepakatan tersebut menjelaska bahwa poin pertama, Antam akan memberikan SPK bagi Petani yang memiliki UJP. dan poin yang ke dua, Perusahaan milik Daerah dalam hal ini Perumda Konawe utara akan di berikan pula SPK, namun sampai hari ini pihak Antam belum memberikan apa yang telah di sepakati” Tambahnya
” Akibat belum adanya kejelasan dari pihak antam, sebenarnya masyarakat hari ini akan melakukan aksi besar besaran dengan jumlah massa kurang lebih seribu lima ratus, namun ada himbauan dari pihak Polres Konut untuk mereka tangguhkan dan akan mencoba mencari solusi yang terbaik pada pihak Antam , sehingga aksi hari ini mereka tunda sementara waktu, adapun pertemuan yang hadir saat ini hanya perwakilan dari beberapa kelompok tani, dan harapan mereka semoga dengan hadirnya Polres Konawe utara dalam persoalan ini akan menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini merasa di rugikan oleh pihak Antam” Tutupnya
Rudia/ Spiritline.