Konut,Spiritline.id
Pasalnya baru beberapa bulan pengaspalan badan jalan terselesaikan sudah mengalami kerusakan, akibat aktifitas pemuatan galian ‘C’ yang melebihi kapasitas muat, berupa batu yang di tujukan ke Perusahaan Industri PT.Virtu dan PT OSS.
Aktifitas pemuatan galian ‘C’ tersebut dengan menggunakan Dum-Track roda 10 tentu akan menimbulkan kapasitas beban muat yang berlebihan sehingga mengakibatkan kerusakan badan jalan di beberapa titik hingga seringnya terjadi lakalantas pada kendaraan roda dua akibat menghindari jalan rusak.
Dari pantauan awak media, melihat kondisi Jalan Nasional yang seharusnya di lalui oleh kendaraan Umum, dan tidak di lalui oleh aktifitas pemuatan Tambang, Tim ‘ODOL’ harusnya turun melihat langsung aktifitas tersebut, atau memberi peringatan secara tegas bahwa pemuatan batu hanya di bolehkan menggunakan Dum-Track 6 roda, itupun memiliki beban muat mencapai di atas 10 Ton.
Entah apa sampai saat ini aktifitas pemuatan galian ‘C’ yang menggunakan fasilitas jalan umum berjalan dengan mulus walaupun menggunakan kendaraan melebihi kapasitas beban muat, apakah Tim ODOL belum mengetahui terkait aktifitas penambangan galian ‘C’ atau ada Oknum di belakang layar hingga Tim ‘ ODOL’ tidak dapat bekerja secara maksimal?
Hancurnya Jalan Nasional di sekitaran Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara menjadi buah bibir masyarakat pengguna jalan, baik yang melintas ke arah Kota Kendari maupun para pengguna jalan yang hendak berpergian ke Ibu kota Kabupaten Konawe utara.
Rudia/spiritline
