Kendari, Spiritline.id |Berbicara masyarakat Maluku di Sulawesi tenggara ternyata sebelum terjadi konflik berdarah di Maluku, keberadaan masyarakat Maluku sudah ada di Sulawesi tenggara.
Masyarakat Maluku yang sudah berbaur dengan masyarakat Sulawesi tenggara yang jauh sebelum terjadinya Konflik diantaranya Masyarakat Maluku yang bermarga Patiplohy, Sopacua, serta Papruka yang salah satu keluarga se orang pengacara di Sulawesi tenggara Arbab.Papruka
Keberadaan masyarakat Maluku di Sulawesi tenggara di ketahui setelah adanya kegiatan acara buka bersama yang di laksanakan oleh M1R SSB, di mana lembaga ini merupakan lembaga Komunitas masyarakat Maluku di Sulawesi tenggara.
Hadirnya lembaga M1R SSB bertujuan agar mereka sesama masyarakat Maluku saling mengenal dan saling dekat satu sama lain sebagaimana yang di sampaikan ketua M1R SSB, Anton Patiplohy. Sabtu, 24 April 2021
” Kami bentuk organisasi ini, agar Basudara Basudara se sama Maluku yang ada di Sulawesi tenggara kita saling mengenal satu sama lain, menjalin keharmonisan yang lebih dekat serta ingin bersama sama berbaur dengan masyarakat Sulawesi tenggara bersatu padu membangun serta mewujudkan kedamayan demi kemajuan Sulawesi tenggara khususnya kota Kendari yang kita sama sama cintai ini”
Dalam acara buka bersama ini di hadiri langsung oleh Kabid Ketahanan Ormas Kesbangpol Sultra Hamdani Piabang, Sekretaris Lembaga Adat Sultra Sutamin Rembasa, Ketua harian Keluarga Maluku Indonesia Maju ( KMIM) Dani Pical serta pembina M1R SSB AKBP. Bahtiar S.Sos
Sebagaimana yang di sampaikan Hamdani Piabang ” terkait keberadaan M1R SSB ini atau Maluku satu Rasa Salam Sarani Bersatu di mana salam bagian dari pada Islam dan Sarani bagian dari pada Kristen, secara legilitas sudah terdaftar di Kesbangpol dan Minggu lalu kami bersama Kapolda dalam rangka akses legalitas Organisasi sudah mencapai kurang lebih 500 ormas kemasyarakatan dan sementara yang sehat kurang lebih 250 ormas kemasyarakatan termasuk M1R SSB ini.
Mudah mudahan kehadiran M1R ini menjadi motivasi ormas ormas yang ada di Sulawesi tenggara di mana M1R SSB ini merupakan organisasi yang tertuang di dalamnya bukan saja komunitas Islam tetapi juga Kristen yang menggambarkan tidak ada perbedaan agama, sehingga solidaritas serta kebersamaan antara umat beragama yang ada di Sulawesi tenggara tetap terjaga sehingga akan menciptakan rasa kenyamanan, bersatu padu tanpa memandang suku maupun agama dalam membangun Sulawesi tenggara khususnya kota Kendari”. Rudia
