banner 728x250

Tekan Inflasi Dampak Covid – 19, Kadin Sultra Hadiri Rapat Terbuka Bersama Mendagri

banner 120x600
banner 468x60

KENDARI – Rapat dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan diikuti oleh Kadin Sultra, OPD yang terkait, Forkopimda Sultra, Bulog dan lembaga lainnya membahas dampak inflasi Covid – 19 lalu.

banner 325x300

Dalam arahannya melalui rapat via zoom, Mendagri Tito Karnavian bersama jajaran tim ketahan pangan menyebut bahwa inflasi yang terjadi sampai saat ini sebagai dampak dari pandemi covid 19 yang terjadi kurang lebih 3 tahun sejak tahun 2019 sampai tahun 2022.

“Dampak dari covid 19 ini luar biasa seluruh aktifitas tergganggu dan sebagian berhenti. Hal ini menyebabkan keterpurukan ekonomi baik ditingkat petani, nelayan, pedagang sampai pada industri dan pabrik, “ungkap Mendagri

Olehnya itu Tito Karnavian meminta kepada seluruh jajaran yang terkait di daerah untuk fokus mengendalikan inflasi.

“Dalam kondisi seperti ini ditambah lagi dengan adanya suhu ekstrim yang mengancam beberapa negara termasuk indonesia yakni Elnino dan Lanina. Elnino yakni adanya musin kering dan lanina adalah musim penghujan, “jelas Mendagri

Lebih lanjut Mantan Kapolri ini mengatakan bahwa inflasi setiap daerah berbeda-beda diseluruh indonesia. Namun secara umum hampir terjadi inflasi semua bahan pokok khususnya beras, Telur, bawang merah, cabai merah dan daging ayam ras.

Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yakni perbaikan infrastruktur pertanian juga infrastruktur jalan baik jalan propinsi, kabupaten kota maupun akses jalan kelokasi sentra2 produksi dan pemasaran.

“Olehnya itu Bapak Presiden Joko Widodo selalu turun ke daerah-daerah untuk memastikan infrastruktur jalan sebagai sarana transportasi masyarakat berfungsi dengan baik, “ujar Tito

Lanjutnya, “Dan setiap kunjungan beliau kedaerah beliau pasti masuk pasar untuk memastikan secara langsung harga-harga kebutuhan berada dalam keadan normal, “sambung Tito Karnavian

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Kadin Sultra Anton Timbang mengatakan, bahwa inflasi bukan sesuatu yang harus dihilangkan tetapi harus dikendalikan, Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga ketersediaan barang yang cukup serta memastikan distribusi barang yang lebih lancar.

Mengenai inflasi disultra saat ini sekitar 5,30%.
Hal itu kata dia disebabkan beberapa faktor yakni transportasi, makanan dan minuman, nflasi pada dasarnya disebabkan tingginya permintaan dan stok terbatas pada sisi konsumen inflasi dapat menyebabkan menurunnya daya beli tapi pada sisi produsen inflasi merupakan berkah karena mereka mendapatkan harga jual yang lebih tinggi, “ucapnya, Sabtu, (27/5/2023).

Lebih lanjut Anton, Kadin Sultra akan terus berupaya atau menyegerakan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan pekarangan agar lebih produktif.

Hal itu dilakukan dengan Kerjasama Antara Daerah (KAD) bersama daerah produsen untuk memastikan ketersediaan barang yang dibutuhkan.

Kemudian melakukan operasi pasar atau sidak untuk memastikan tidak terjadi upaya menahan barang oleh pedagang besar atau distributor.

“Dan terakhir melaksanakan pasar murah. Tujuannya disamping membantu masyarakat yang kurang mampu juga sebagai acuan agar pedagang tidak menaikkan harga tanpa aturan, “ terangnya (Ks-Colly)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *